Kamis, 02 Februari 2017

Meninggalkan Jejak Positif di Mesin Database Dunia


JAKARTA – Selamat pagi nusantara!

Seperti biasa, sebelum Anda malas memasuki hari pertama kerja resmi pagi ini (3/1/2017), kita senam spirit lagi. Masih ingat caranya? Iya betul. Angkat kedua tangan tinggi-tinggi. Terus, sampai tubuh condong ke belakang. Tarik nafas dalam-dalam. Tahaan.

Konsentrasi, lalu afirmasi pikiran Anda untuk meraih energi positif hari ini.

’’Terima kasih Tuhan. Hari ini aku masih Engkau beri kesehatan dan kebahagiaan. Aku sangat sehat hari ini, di hari pertama aku bekerja di tahun baru 2017, Ya Tuhan.  Aku sangat bahagia hari ini. Aku sangat bersemangat hari ini, menjemput rejeki dan barakah-Mu. Bimbinglah niat di hatiku ini menjadi niat yang baik untuk kehidupanku, yang menyenangkanku, dan sesuai kehendak-Mu. Aamiin.’’

Setelah melakukan afirmasi itu, hempaskan kedua tangan Anda ke bawah. Sekuat-kuatnya. Ya sekuat-kuatnya! Seraya katakan dengan kuat dari dalam hati Anda. Yes!...Yes!..Yes! Aku bisa! Ulangi dua tiga kali lagi.

Afirmasi itu cukup efektif. Coba kita lakukan setiap hari, plus tambah dengan ucapan kalimat-kalimat doa yang baik. Anda akan selalu bersama Tuhan, Allah Subhanallah Ta’ala.

Saat Anda melakukan itu, berarti Anda juga telah menginternalisasikan hal-hal positif dalam diri Anda. Jika kalimat-kalimat itu Anda sebarkan selalu ke media sosial atau situs-situs pribadi (indie atau mainstream) Anda, maka Anda pun secara tidak sadar telah meninggalkan jejak positif di mesin pencari dunia.

Kok? Di pagi hari ini, kawan-kawan dari TIMES Indonesia Network (TIN) sedang membangun komitmen diri untuk senantiasa berbagi. Berbagi dalam arti yang sangat luas.

BACA JUGA: Berpadu Membangun Ketahanan Informasi
Salah tiganya, adalah membangun ketahanan informasi nasional (KIN). Dua lainnya soal revolusi empat kecerdasan bersama teman-teman Gluver, serta ketiga, soal komitmen kebangsaan dan kebhinekaan.

KIN menjadi salah satu kampanye kami tahun ini. Ilustrasinya sederhana. Saat ini informasi hoax di segala sektor sudah menjadi raja. Fitnah sudah jadi makanan sehari-hari. Dan, bahkan hoax, fitnah, dan negative thinking juga sudah ada yang menjadikannya sebagai pekerjaan.

Penyebarannya pun sangat cepat. Bisa sepuluh, bahkan seratus kali lipat kecepatannya dibanding penyebaran sesuatu yang positif dan dakwah.

Semuanya terjadi karena pengguna internet dan gawai berbasis data sudah sangat tinggi di negeri ini. Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mencatat bahwa saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 132 juta penduduk.

Mereka inilah yang menjadi pasar yang luar biasa bagi seliweran informasi. Bahkan saking banyaknya seliweran itu, dalam sehari, saat kita pagi hari mem-forward informasi, siang kita dapat kiriman informasi yang sama. Cepat, dan bahkan sangat cepat.

Well, itu sebuah dinamika zaman yang tak bisa dilawan. Tapi bisa diimbangi. Seperti halnya start up Gojek, Uber, atau Grab, menghabisi bisnis taksi konvensional. Sebuah perubahan tak terduga dalam bisnis data technology.

Di tengah dinamika revolusi teknologi informasi ini jejak positif harus selalu kita tinggalkan. Jejak positif di dunia, lebih-lebih di akherat.

Jejak positif di dunia bisa kita tinggalkan di search engine internet macam Google, Yahoo, Bing, etc. Sedang jejak positif di akherat tentu jejak pada lauhul makhfud, tempat catatan amal baik orang Islam di akherat nanti.

Sudahkah Anda mengecek jejak Anda? Gampang saja. Coba masuklah Google, lalu ketik nama Anda plus identitas yang paling Anda sukai. Silakan lihat berita positif atau negatifkah yang muncul?
Jika yang paling banyak kenegatifan, tentu Anda harus mulai memikirkan untuk mengimbangi dengan kepositifan. Jika tidak ada nama Anda sama sekali, maka bisa dikatakan Anda bukanlah siapa-siapa di dunia digital ini. Dan, jika banyak hal positif di sana, maka tingkatkanlah terus, hingga memenuhi 20-50 halaman Google.

Di ketahanan informasi nasional (KIN), teman-teman akan berupaya maksimal agar nusantara kita ini selalu positif di jejak dunia maya. Karena kami membantu Anda untuk selalu meninggalkan jejak positif di dunia, bahkan kalau perlu juga di akherat! (*)

* Khoirul Anwar adalah CEO TIMES Indonesia Network (TIN), penggagas sistem ketahanan informasi nasional (KIN).

Sumber : http://www.timesindonesia.co.id/read/139827/3/20170103/072959/meninggalkan-jejak-positif-di-mesin-database-dunia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar