Menurut Nanang Habibi selaku ketua pelaksana, dampak pemanasan global bagi bumi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Terlebih dengan semakin banyaknya hutan yang gundul akibat penebangan pohon secara liar.
"Padahal fungsi pohon sangat penting untuk menyerap gas CO2, maupun gas beracun lainnya di udara. Selain itu keberadaan pohon mampu menghasilkan Oksigen atau O2, yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di bumi," kata dia.
Nanang juga menjelaskan, tujuan kegiatan ini yaitu mengingatkan manusia akan pentingnya pohon bagi kehidupan makhluk hidup lainnya. Untuk memerangi pemanasan global, mencegah banjir, tanah longsor, tempat hidup fauna (burung) dan membuat iklim mikro yang baik.
Bagaimana jadinya apabila pohon terus-terusan di tebangi dan menjadi rusak. Akibatnya yang di timbulkan tidaklah sedikit, dan pastinya akan menelan banyak korban jiwa, seperti akan adanya tanah longsor, banjir bandang.
Dan yang terpenting adalah pengaruh Global Warming ini akan terus meluas dimana-mana, karena jumlah pohon tinggal sedikit tidak akan dapat menyerap gas rumah kaca.
"Efek Global Warming tak boleh di anggap sebelah mata saja. Selama ini kita sudah merasakan imbas dari Global Warming itu sendiri, seperti pergeseran musim yang tidak menentu, kemarau yang berkepanjangan sehingga menyebabkan tanah menjadi tandus,badai atau topan yang terjadi secara tiba-tiba. Seperti yang terjadi baru-baru ini di wilayah wlingi," lanjutnya.
Sudah saatnya kita mulai memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan hidup. Jangan sampai kita menjadi korban dari Global Warming berikutnya.
Melalui gerakan kecil yang di lakukan mahasiswa kita mengkampanyekan tentang pentingnya menanam dan menjaga kelestarian hutan dan pohon.
Dengan lestarinya pohon-pohon dan hutan, akan terjadi keharmonisan dan keseimbangan ekologis yang manfaatnya tentu saja kembali kepada manusia itu sendiri. Selamat, hari pohon sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar